Pernah mendengar tentang "Dialek Kansai"?. Tentu bagai pecinta anime dan manga dialek Kansai bukan sesuatu yang asing karena...
Pernah mendengar tentang "Dialek Kansai"?. Tentu bagai pecinta anime dan manga dialek Kansai bukan sesuatu yang asing karena dialek ini banyak sekali digunakan oleh karakter-karakter dalam manga maupun anime. Dialek ini biasanya dibawakan oleh karakter yang berasal dari daerah Osaka seperti Hattori Heiji dan Toyama Kazuha dari seri Detective Conan, Ichimaru Gin dari Bleach, Himeko dari Sket Dance dan banyak lagi yang lain. Lalu tahukah kamu beda dialek Kansai dan bahasa Jepang yang umum?. Berikut ini penjelasannya.
Kita awali dengan penjelasan tentang bahasa. Bahasa merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting. Dengan adanya bahasa kita dapat berkomunikasi dengan lawan bicara dengan baik. Bahasa selalu berkembang sesuai dengan pergerakan zaman sehingga terciptalah istilah-istilah baru. Dalam bahasa kita mengenal ragam. Ragam merupakan variasi dari suatu bahasa dan masih sesuai dengan syarat bahasa yang dimaksud. Salah satu contoh ragam adalah dialek yang merupakan variasi bahasa yang lebih menunjukkan ciri khas daerah masing-masing. Bahasa Indonesianya orang Medan tentu berbeda dengan orang Sulawesi, Bali, Lombok, ataupun Papua. Namun inilah yang menjadi khazanah keragaman dalam bahasa kita.
Tidak hanya di Indonesia, negeri Jepang pun memiliki beberapa dialek yang menunjukkan daerah mereka masing-masing salah satu yang terkenal adalah dialek Kansai atau Kansai-ben. Dialek Kansai merupakan salah satu dialek dalam bahasa Jepang yang digunakan di daerah Kinki, Jepang. Sebelum Zaman Nara hingga Zaman Edo, Kinki merupakan ibu kota Jepang sehingga Kinki menjadi pusat pemerintahan dan Budaya. Dialek Kansai menjadi standar bahasa pada zaman itu sehingga mempengaruhi wilayah-wilayah lain. Namun pada Zaman Edo pusat budaya Jepang bergeser ke Edo sehingga dialek Tokyo diakui sebagai dialek standar bahasa Jepang hingga saat ini.
Dialek Kansai dibagi menjadi tiga sesuai daerahnya masing-masing yakni Dialek Osaka, Dialek Kyoto, dan Dialek Kobe. Namun penggunaanya telah bercampur baur karena letak tiga daerah ini yang berdekatan.
Berikut ini beberapa perbedaan dialek Kansai dengan bahasa Jepang standar.
1. Penggantian kopula da (〜だ) menjadi ya ((〜や).
Hontou ni omoshiroi da na menjadi Honma ni omoroi (Benar-benar menarik)
2. Mora pada baris sa (sa, shi, su, se,so) berubah menjadi mora pada baris ha (ha, hi, fu, he, ho)
ikimasen (行き ません) menjadi ikimahen (行きまへん)
honorifik -san menjadi -han
3. Irama dan tempo pengucapan
Irama dan tempo sangat penting dalam dialek ini. Untuk menguasai dialek ini diperlukan pengetahuan dalam pengucapan intonasi yang benar sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Contohnya pada kata chigau (違うsalah atau beda) dalam bahasa Jepang standar, sedangkan dalam dialek Kansai disingkat pengucapannya menjadi chau (ちゃう) atau diucapkan berulang-ulang chau-chau (ちゃうちゃう) yang berarti chigau no dewanaika (違うのではないか, bukankah itu berbeda?).
4. Modifikasi dengan penghilangan bunyi
atsui (暑い) menjadi atsu (あつー) = panas
omoshiroi (面白い) menjadi omoroi (おもろい) = menarik
kimochi warui ( 気持ち悪い) menjadi kimoi (きもい) = tidak enak
5. Vokal pendek diakhir kata sering di panjangkan
te (手) menjadi te- (手ー) = tangan
ki (木) menjadi ki- (木ー) = pohon
6. Vokal panjang diakhir kata atau kalimat biasanya dipendekkan
souda (そうだ) menjadi soya (そや) = ya, benar
ikou (行こう) mejadi iko ( 行こ) = ayo pergi
Itulah sedikit penjelasan mengenai dialek Kansai yang khas dan memiliki keunikannya sendiri dibanding bahasa Jepang standar. Jika kalian sedang atau akan mempelajari bahasa Jepang, tidak ada salahnya juga mempelajari dialek ini karena dialek ini umum digunakan di Jepang bagian barat. Jadi, tertarik untuk mempelajarinya ?. Sampai jumpa
Sumber : Wikipedia, Yasuitori, elib.unikom.ac.id
4. Modifikasi dengan penghilangan bunyi
atsui (暑い) menjadi atsu (あつー) = panas
omoshiroi (面白い) menjadi omoroi (おもろい) = menarik
kimochi warui ( 気持ち悪い) menjadi kimoi (きもい) = tidak enak
5. Vokal pendek diakhir kata sering di panjangkan
te (手) menjadi te- (手ー) = tangan
ki (木) menjadi ki- (木ー) = pohon
6. Vokal panjang diakhir kata atau kalimat biasanya dipendekkan
souda (そうだ) menjadi soya (そや) = ya, benar
ikou (行こう) mejadi iko ( 行こ) = ayo pergi
Itulah sedikit penjelasan mengenai dialek Kansai yang khas dan memiliki keunikannya sendiri dibanding bahasa Jepang standar. Jika kalian sedang atau akan mempelajari bahasa Jepang, tidak ada salahnya juga mempelajari dialek ini karena dialek ini umum digunakan di Jepang bagian barat. Jadi, tertarik untuk mempelajarinya ?. Sampai jumpa
Sumber : Wikipedia, Yasuitori, elib.unikom.ac.id
COMMENTS