Pernah melihat samurai, ninja, geisha, atau masyarakat jepang pada zaman dahulu? Kalau kamu perhatikan, tata cara berpakaian mereka berbeda...
Pernah melihat samurai, ninja, geisha, atau masyarakat jepang pada zaman dahulu? Kalau kamu perhatikan, tata cara berpakaian mereka
berbeda seperti dewasa ini, termasuk dengan alas kaki yang mereka pakai.
Apakah menurut kalian sejak dahulu mereka sudah memakai sandal, atau sepatu stylish seperti sekarang? Tentu tidak bukan? Nah, berikut lantaitulisan
sampaikan kepada kalian alas kaki yang sering dipakai penduduk jepang pada
zaman dahulu—tradisional: check it out!
1. Geta
Geta adalah alas kaki tradisional
China dan Jepang yang menyerupai bakiak dan sandal jepit. Geta sendiri awalnya
ditemukan di China lalu diperkenalkan sampai ke Negeri Jepang. Sandal ini
terbuat dari bahan kayu yang tebal dan memakai tali kulit sebagai penjepitnya.
Seringkali orang yang memakai geta mencocokkannya dengan pakaian tradisional
seperti kimono atau yukata, tapi sekarang sudah banyak yang memakai geta dengan
pakaian kasual modern. Sandal ini suka pula dipakai saat hujan atau salju
turun, karena tebalnya bahan sandal ini membuat jarak yang cukup jauh untuk
terhindar dari basahan hujan atau tumpukan salju. Saat dipakai, sendal ini
mencirikan sebuah bunyi yang khas—efek dari bahannya yang terbuat dari bahan
kayu tebal.
Di zaman sekarang, sandal ini dipakai untuk acara-acara perayaan saja, seperti acara festival musim panas. Yang memakai sandal ini pun biasanya orang yang sudah tua ataupun orang-orang yang berada di pedesaan. Sudah jarang orang yang memakai sandal ini dalam perkotaan.
Di zaman sekarang, sandal ini dipakai untuk acara-acara perayaan saja, seperti acara festival musim panas. Yang memakai sandal ini pun biasanya orang yang sudah tua ataupun orang-orang yang berada di pedesaan. Sudah jarang orang yang memakai sandal ini dalam perkotaan.
2. Jika-Tabi
Jika-tabi merupakan alas kaki
yang biasnya digunakan oleh orang jepang untuk kegiatan outdoor. Jika-Tabi atau
yang bisa kita sebut tabi boots ini ditemukan pada abad ke-20. Seperti namanya
“tabi boots”, boots ini bermodel tabi. Model tabi adalah modal yang cukup unik
bagi penulis sendiri, diujung boots ini ruas jari jempol kaki dengan jari kaki
lainnya berbeda. Hal ini dibentuk untuk membuat pemakai nyaman dan menjadikan
pemisah ruas itu sebagai penjepitnya—seperti sandal jepit.
Tokujirō Ishibashi, kakak dari Shōjirō
Ishibashi—pendiri perusahaan ban “Brigdestone Corporation”— adalah penemu
Jika-Tabi ini.
Di zaman sekarang, Jika-Tabi
sendiri dipakai untuk kegiatan seperti beladiri, panjat tebing, ataupun
jogging. Oh iya, banyak pula film yang memakaikan alas kaki ini pada
karakter-karakternya, seperti film; The Wolverine, 47 Ronin, Big
Hero 6, Star Trek, dan Thor: The Dark World.
3. Tabi
Sebelumnya tabi yang berupa
boots, kini ada tabi, tanpa embel-embel boots. Apa sih tabi itu? Tabi merupakan kaos kaki
tradisional jepang yang marak sekitar abad ke-15. Kaos kaki ini memiliki tinggi
melebihi mata kaki dan memiliki ruas pemisah di ujung jari—antara jempol kaki
dan telunjuk kaki. Siapapun pantas memakai kaos kaki tabi ini, orang jepang
memakai tabi dibarengi dengan memakai Geta, Okobo, zori, ataupun sandal lainnya
yang memiliki tali penjepit. Tabi ini seringkali disangkutpautkan degan pakaian
tradisional jepang seperti kimono atau wafuku, ini karena memang tabi ini
pelengkap yang cocok dengan pakaian tradisional jepang tersebut. Tabi memiliki
aneka warnanya, terkhusus warna putih dipakai untuk acara formal, seperti
perayaan teh.
4. Okobo
Okobo sering disebut pokkuri, bokkuri,
atau koppori geta karena bunyinya yang khas saat digunakan. Okobo adalah
sandal kayu yang dipakai oleh maiko saat sedang bekerja. Okobo bisa dibilang cukup tinggi, biasanya sandal ini terbuat dari bahan kayu
dedalu dan dengan pola kayu yang natural. Saat musim panas, para maiko biasanya
memakai okobo yang dipernis hitam. Sandal ini menggunakan tali sebagai penjepit
antara kaki kita dengan sandal ini, warna tali yang dipergunakan mempresentasikan status tersendiri dari maiko yang
memakainya. Tali yang berwarna merah untuk maiko baru, sedangkan tali kuning
untuk maiko yang akan segera mengakhiri masa kerjanya. Pemakaian okobo sendiri
memiliki alasan khusus, yaitu untuk mencegah kimono terseret dengan lantai saat
sedang berjalan.
5. Waraji
Waraji adalah sandal tradisonal jepang
dengan bahannya yang terbuat dari jerami. Waraji merupakan sandal umum—semua
orang jepang pakai—pada zaman dulu. Cara pakainya adalah dengan mengikatkannya
dengan kaki kita. Samurai dan prajurit pada zaman feodal jepang adalah contoh
yang selalu memakai waraji. Waraji memang biasanya terbuat dari jerami, tapi
bukan berarti bahan lain tidak bisa dijadikan bahan dasarnya, serat palem atau
tangkai myoga bisa dijadikan bahan bila ingin membuat waraji.
Di zaman sekarang, orang jepang yang
memakai waraji adalah biarawan buddha—dari survei.
Untuk pengikatan, cara ikat seorang biarawan
dengan seorang petani berbeda saat memakai waraji ini, begitupula berbeda
ikatan seorang prajurit dengan penduduk kota saat itu.
6. Zori
Zori adalah sandal yang berbentuk pipih
dengan tali penjepit diatasnya. Zori biasanya terbuat dari serat palem, kayu
yang dipernis, kulit, karet, atau bahkan dari bahan sintetik lainnya. Dilihat
kasat mata, zori ini sedikit mirip dengan sandal jepit pada umumnya.
Pemakaian zori sering dikaitkan dengan
pakaian kimono. Selain karena sama-sama tradisional, alasan lainnya karena
pemakaian kimono akan terlihat lebih formal bila alasnya adalah zori.
7. Uwabaki
Uwabaki adalah sepatu khusus yang dipakai di
dalam ruangan. Uwabaki biasanya dipakai di sekolah, atau kantor-kantor yang
melarang pemakaian sepatu.
Dalam kebudayaan Jepang, orang-orang harus
melepaskan sepatu atau alas kakinya saat masuk rumah atau bangunan lainnya,
terlebih lagi bila lantai gedung tersebut dari bahan kayu, alas permadani, atau
tatami.
Uwabaki berdimensi ringan, dan juga fleksibel. Ini untuk
mempermudah pemakai saat ingin melepas atau memakainya, alasan lainnya adalah
karena uwabaki adalah alas kaki yang didesain khusus untuk pemakaian di dalam
ruangan. Biasanya uwabaki yang disediakan oleh sekolah atau kantor-kantor
berwarna putih, hal ini untuk memperjelas keadaan uwabaki tersebut—kotor atau
bersih.
Dari ketujuh alas kaki yang 'Jepang Bangeet' ini, mana nih yang kira-kira ingin kamu miliki?
COMMENTS